Memiliki anak yang baik, penurut dan pintar merupakan suatu impian yang selalu di inginkan setiap mama yang memiliki buah hati, Namun ketika tingkah laku si anak yang membuat kesalahan. Mama akan merasa jengkel dan spontan membentak serta memarahi anak. TIdak di sadari, namun hal itu dapat berdampak buruk untuk kondisi psikologis si anak. Berikut beberapa dampak buruk pada kondisi anak setelah mama membentak serta memarahi buah hati, Yuk langsung saja kita simak ulasannya berikut ini :
- Kepercayaan diri akan hilang dari anak
anak yang sering di marahi dan di bentak akan membuat si anak kehilangan kepercayaan diri akibat memiliki rasa yang selalu salah dan takut salah. anak tidak akan bisa berekspresi dan mengutarakan apa yang menjadi pemikirannya pada saat itu akibat rasa takutnya yang takut salah dan akan di marahi orang tua, si anak akan lebih memilih diam dan berada di zona aman dari amarah orang tua dengan tidak melakukan tingkah laku apapun - Anak akan memiliki sifat egois dan keras kepala
ketika prilaku orang tua yang memarahi serta membentak anak akan semakin berdampak buruk pada kondisi si anak, salah satunya akan membuat si anak menjadi memiliki sifat egois dan keras kepala. anak seperti itu karena si anak terus berusaha untuk melindungi diri dari amarah orang tuanya, hingga anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang hanya mementingkan diri sendiri hingga tidak akan bisa menerima masukan dari orang lain. - Anak Suka Menentang
Ketika Dimarahi, anak akan berusaha melindungi dirinya yang kemudian muncul sifat bertentangan, anak akan semakin berani berbicara kasar hingga menentang kedua orang tuanya. Anak akan merasa apa yang di katakan orang tuanya tidak benar dan dia tidak ingin lagi di atur oleh siapapun dalam hal apapun. Sikap ini di hasilkan dari akibat orang tua yang terus menerus memarahi anak seolah dirinya tidak lagi berharga dan memiliki perasaan. - Anak Menjadi Depresif
Anak merupakan tipe orang yang memiliki hati lemah. Pada kondisi ini anak akan menerima amarah dan bentakan dari orang tua membuat si anak memiliki sifat semakin unresponsive dan berlarut dalam kesedihannya. anak akan depresif dan tidak berkembang. - Anak menjadi penakut
Anak yang tumbuh menjadi penakut ini sangat lah wajar jika ia memiliki orang tua yang keras dan tempramental, anak akan merasa takut pada kesalahannya sehingga orang tua akan marah dan membentak nya. Anak akan merasa takut untuk berekspresi dan melakukan hal baru hingga anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak memiliki kemampuan apapun. Bahkan dalam berinteraksi sosial pun anak akan merasa sangat ketakutan - anak menjadi trauma
- anak menjadi tidak memiliki inisiatif
- menjadi penakut
- Memiliki tingkat kecerdasan yang menurun
- Meniru perilaku orang tuanya
- Tidak mampu bermimpi besar
- Jantung anak akan mudah lelah
- Anak lebih banyak melamun
- Anak lebih mudah merasa sedih dan stress
Hal tesebut di benarkan oleh Ketua dewan pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, Kak Seto Mulyadi. Beliau menyebutkan bahwa : "Menjadi orang tua tegas tidak harus dengan cara memarahi dan membentak anak, mengajarkan anak menjadi tegas justru bisa di lakukan dengan hanya mengingatkan". " Anak anak dalam masa tumbuh kembang yang artinya saraf-saraf di otaknya belum terbentuk sempurna karena masih dalam tahap pengembangan. Ketika anak di bentak dengan suara yang keras, maka anak akan terguncang dan secara otomatis saraf-saraf di otak anak akan rusak" ujar kak seto
Itulah sedikit informasi yang dapat kami sampaikan, semoga apa yang kami sampaikan kali ini dapat bermanfaat untuk anda. Stop memarahi anak, demi masa depan buah hati..!! semoga bermanfaat, terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar