Pada awal tahun 2018 lalu, publik di kejutkan dengan pemberitaan media mengenai kabar buruk meninggalnya belasan hingga puluhan orang anak di kabupaten asmat, papua. Lain tak lain yang dapat mengejutkan seluruh masyarakat Indonesia yakni, penyebab kematian mereka serentak akibat gizi buruk dan wabah campak, Disaat yang tidak berselang lama dari kabar tersebut, kami mendapatkan informasi serupa yang juga terjadi di Kabupaten Tangerang tepatnya di kecamatan Kronjo.
Selain kedua faktor tersebut, ternyata faktor budaya turun temurun dari nenek moyang pun ikut andil dalam hal ini, yakni yang dapat kami berikan contohnya seperti memberikan nasi lembek dan buah pisang pada bayi di bawah usia 4 bulan untuk alasan supaya si bayi cepat tumbuh besar. hal tersebut bertentangan dengan ahli kesehatan yang menyebutkan bahwa pada bayi yang masih berusia 4 bulan masih membutuhkan ASI eksklusif untuk tumbuh kembang si bayi..
Dari 3,7 juta Balita di Jawa Barat, sebanyak 10,8 persen. Biasanya penyakit gizi buruk bisa di ikuti dengan berbagai jenis penyakit lainnya seperti diare,campak, demam hingga penyakit parah lainnya.
Untuk mengatasi gizi buruk, tidak cukup hanya dengan makanan. Butuh pembelajaran untuk para orang tua supaya lebih bisa memperhatikan lagi gizi dan nutrisi cukup untuk tumbuh kembang si buah hati. Pemantauan status gizi bun menarangkan mengenai hasil pengamatan mereka, mereka menyebutkan bahwa pada tahun 2016 hingga 2017 persentase gizi buruk di indonesia cukup meningkat hingga mencapai angka 3,4% gizi kurang baik sebesar 14,45 dan gizi lebih sebesar 1,5%. Negara Indonesia sendiri memiliki tingkat Perolehan masyarakat yang menderita gizi buruk di setiap daerah, yang paling tinggi masyarakat menderita gizi buruk yakni di daerah Nusa tengara timur dengan angka 28,2%, kalimantan barat dengan angka 24,5% dan terendah berada di sulawesi utara dengan angka 7,2%.
Maka dari itu, yuk marilah bunda mulailah saat ini. selamatkan anak generasi penerus bangsa dari Gizi buruk, gizi yang kurang baik untuk menunjang hidup sehat yang akan mereka jalani hingga dewasa nanti.
0 komentar:
Posting Komentar